Ø Manusia
Manusia adalah
makhluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk
kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, mati,
dan seterusnya, serta terkait dan berinteraksi dengan alam dan lingkungannya
dalam sebuah hubungan timbal balik positif maupun negatif.
Manusia adalah makhluk yang terbukti berteknologi tinggi. Ini karena manusia memiliki perbandingan massa otak dengan massa tubuh terbesar diantara semua makhluk yang ada di bumi. Walaupun ini bukanlah pengukuran yang mutlak, namun perbandingan massa otak dengan tubuh manusia memang memberikan petunjuk dari segi intelektual relatif.
Manusia atau orang dapat diartikan dari sudut pandang yang berbeda-beda, baik itu menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai homo sapiens (bahasa latin untuk manusia) yang merupakan sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.
Manusia adalah makhluk yang terbukti berteknologi tinggi. Ini karena manusia memiliki perbandingan massa otak dengan massa tubuh terbesar diantara semua makhluk yang ada di bumi. Walaupun ini bukanlah pengukuran yang mutlak, namun perbandingan massa otak dengan tubuh manusia memang memberikan petunjuk dari segi intelektual relatif.
Manusia atau orang dapat diartikan dari sudut pandang yang berbeda-beda, baik itu menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai homo sapiens (bahasa latin untuk manusia) yang merupakan sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.
Manusia juga sebagai mahkluk individu memiliki pemikiran-pemikiran tentang apa yang menurutnya baik dan sesuai dengan tindakan-tindakan yang akan diambil. Manusia pun berlaku sebagai makhluk sosial yang saling berhubungan dan keterkaitannya dengan lingkungan dan tempat tinggalnya.
Manusia di alam
dunia ini memegang peranan yang unik. Dan dapat di pandang dari banyak segi.
Dalam ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel
atom yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu
kimia). Manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling
terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energy (ilmu fisika).
Manusia merupakan mahkluk biologis yang tergolong dalam golongan mahkluk
mamalia (biologi). Dalam ilmu-ilmu sosial manusia merupakan mahkluk yang ingin
memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering
disebut homo economicus (ilmu ekonomi). Manusia merupakan mahkluk sosial yang
tidak dapat berdiri sendiri(sosiologi).mahkluk yang selalu ingin mempunyai
kekuasaan (politik), mahkluk yang berbudaya, sering disebut homo-humanus
(filsafat) dan lain sebagainya.
Ada dua pandangan
yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsure-unsur yang
membangun manusia :
1) Manusia terdiri dari empat unsur yang saling
terkait, yaitu :
a. Jasad : badan kasar manusia yang Nampak pada
luarnya, dapat diraba dan difoto, dan menempati ruang dan waktu
b. Hayat :
mengandung unsur hidup, yang ditandai dengan gerak
c. Ruh : bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang
bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan pencipta yang
bersifat konseptual yang jadi pusat lahirnya kebudayaan
d. Nafs :
kesadaran tentang diri sendiri
2) Manusia sebagai satu kepribadian mengandung
tiga unsur, yaitu :
a. Id merupakan struktur kepribaadian yang paling primitif dan paling tidak
nampak. Id merupakan libido murni, atau energy psikis yang menunjukan cirri
alami yang irrasional dan terkait dengan sex, yang secara instingtual menentukan
proses-proses ketidaksadaran (unconcius). Id tidak berhubungan dengan
lingkungan luar diri, tetapi terkait dengan struktur lain kepribadian yang pada
gilirannya menjadi mediator antara insting Id dengan dunia luar.
b. Ego merupakan bagian atau struktur kepribadian yang
pertama kali di bedakan dari Id, sering kali disebut sebagai kepribadian
“eksekutif” karena perannya dalam menghubungkan energy Id kedalam saluran
sosial yng dapat dimengerti oleh oaring lain. Perkembangan ego terjadi antara
usia satu dan dua tahun, pada saat anak secara nyata berhubungan dengan
lingkungannya. Ego diatur oleh prinsip realitas, ego sadar akan tuntunan
lingkungan luar, dan mengatur tingkah lau sehingga dorongan instingtual Id
dapat dipuaskan dengan cara yang dapat diterima.
c. Superego merupakan struktur kepribadian yang paling akhir,
muncul kira-kira pada usia 5 tahun. Dibandingan dengan Id dan Ego, yang
berkembang secara internal dalam diri individu, superego terbentuk dari
lingkungan eksternal. Jadi superego merupakan kesatuan standar-standar moral
yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalam
lingkungan luar diri.
Ø Hakikat Manusia
a. Mahkluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari
tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
Tumbuh adalah materi yang dapat dilihat,
diraba, dirasa, wujudnya konkrit tetapi tidak abadi. Jika manusia itu
meninggal, tubunhnya hancur dan lenyap. Jiwa terdapat di dalam tubuh, tidak
dapat dilihat,tidak dapat diraba, sifatnya abstrak tetapi abadi, jika manusia
meninggal jiwanya lepas dari tubuh dan kembali keasalnya yaitu Tuhan, dan jiwa
tidak mengalami kehancuran. Jiwa adalah roh yang ada di dalam tubuh manusia
sebagai peenggerak dan sumber kehidupan.
b. Mahkluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna,
jika dibandingkan dengan mahkluk lainnya.
Kesempurnaan terletak pada abad
dankebudayaannya, karena manusia dilengkapi oleh penciptannya dengan akal,
perasaan, dan kehendak yang terdapat dalam jiwa manusia. Dengan akal (ratio)
manusia mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Adanya nilai baik dan
buruk, mengharuskan manusia dan mempertimbangkan, menilai dan
berkehendakmenciptakan kebenaran, keindahan, kebaikan atau sebaliknya.
Selanjutnya dengan adanya perasaan, manusia mampu menciptakan kesenian.
Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia misalnya
:
1) Perasaan intelektual, yaitu perasaan yang berkenan dengan pengetahuan.
2) Perasaan estetis, yaitu perasaan yang berkenan dengan keindahan
3) Perasaan etis, yaitu perasaan yang berkenan dengan kebaikan
4) Perasaan diri, yaitu perasaan yang berkeknan dengan harga diri karena ada
kelebihan dari yang lain
5) Perasaan sosial, yaitu perasaan yang berkenan dengan kelompok atau korp
atau hidup bermasyarakat, ikut merasakan kehidupan orang lain
6) Perasaan religius, yaitu perasaan yang berkenan dengan agama atau
kepercayaan
c. Mahkluk biokultural, yaitu mahkluk hayati dan
budayawi
Manusia adalah produk dari saling tindak atu
interaksi faktor-faktor hayati dan budayawi. Swebagai mahkluk hayati, manusia
dapat dipelajari dari segi-segi anatomi, fisiologi atau faal, biokimia,
psikobiologi, patalogi, genetika, biodemografi, evolusi biologisnya, dan
kemasyarakatannya, kekerabatan, psikologi sosial, kesenian, ekonomi, perkakas,bahasa,
dan sebagainya.
d.Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat
dengan lingkungan (ekologi),mempunyai
kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya
Soren
Kienkegaard seorang filsuf Denmark
pelopor ajaran eksistensialisme memandang manusia dalam konteks kehidupan
konkrit adalah makhluk alamiah yang
terikat dengan lingkungan nya (ekologi).Memiliki sifat-sifat alamiah dan tunduk
pada hokum alamiah pula .Hidup manusia mempunyai tiga taraf yaitu
estetis,etis,dan religious.
Ø Kepribadian Bangsa Timur
Kepribadian Bangsa Timur merupakan suatu
karakter yang mencerminkan masyarakat yang menganut budaya dari Timur (Asia
& Timur-Tengah), yang menunjukkan ke-khasan dan pola pikir dan kebiasaan
yang terdapat di daerah Timur. Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan
kepribadian yang mempunyai sifat tepo seliro atau memiliki sifat toleransi yang
tinggi. Dalam berdemokrasi bangsa timur umumnya aktif dalam mengutarakan
aspirasi rakyat. Salah satu contoh nya adalah negara Korea, dalam berdemokrasi
mereka duduk sambil memegang poster protes .Dan di negara Thailand, mereka
berdemokrasi dengan tertib dan damai. Kepribadian bangsa timur juga identik
dengan tutur kata yang lemah lembut dan sopan dalam bergaul maupun dalam
berpakaian. Terdapat ciri khas dalam berbagai negara yang mencerminkan negara
tersebut memiliki suatu kepribadian yang unik. Misalnya masyarakat Indonesia
khususnya daerah Jawa. Sebagian besar mereka bertutur kata dengan lembut dan
sopan. Dan terdapat beberapa aturan atau larangan yang tidak boleh dilakukan
menurut versi orang dulu yang sebenarnya menurut orang Jawa itu suatu nasihat
yang membangun. Misalnya tidak boleh duduk di depan pintu. Hal tersebut
merupakan ciri khas kepribadian yang unik. Bangsa timur juga memiliki
kebudayaan yang masih kental dari negara atau daerah masing-masing. Masih ada
adat-adat atau upacara tertentu yang masih dilaksanakan oleh bangsa timur.
Misalnya bangsa Indonesia masih banyak yang melaksanakan upacara-upacara adat
dan tarian khas dari masing-masing daerah. Contohnya daerah Bali yang masih
melaksanakan tarian khas daerahnya yaitu tarian pendet, kecak,dan tarian barong.
Ø Pengertian Kebudayaan
kata Kebudayaan berasal darikata kultur yang
dalam kata Latin adalah cultura (kata kerjanya, colo,colore) dan artinya
memelihara atau mengerjakan, mengolah. Pengertian ini berkembang menjelang abad
18 melalui karangan Herder tentang sejarah semesta, Ideen zur Geschichte der
Menscheit, dan terutama karangan Klem berjudul Allgemeine Culturgesschichte der
Menscheit.Dalam analisa kedua tokoh ini perkataan kultur atau kebudayaan dalam arti
yang modern mendapat arti tingkat kemajuan, yaitu tingkat pengerjaan atau
pengolahan yang dicapai manusia pada suatu ketika dalam perjalanan sejarah.Lebih
jauh Alisjahbana menyebutkan bahwa terdapat 7 (tujuh) penggolongan defenisi kebudayaan,
yakni :
Pertama: menekankan kenyataan, bahwa kebudayaan itu
adalah suatu keseluruhan yang kompleks, yang terjadi dari unsur-unsur yang
berbeda seperti pengetahuan,kepercayaan, seni, hukum, moral, adat istiadat, dan
segala kecakapan yanglain yang diperoleh manusia sebagai anggota
masyarakat.
Kedua:menekankan sejarah kebudayaan, yang memandang
kebudayaan sebagai warisan sosial atau tradisi.
Ketiga: menekankan segi kebudayaan yangnormatif,
yakni kebudayaan sebagai cara, aturan dan jalan hidup manusia.
Keempat: pendekatan secara Psikologi, kebudayaan
sebagai penyesuaian manusia kepada sekitarnya.
Kelima: menekankan hal-hal yang bersifat struktur
yang membicarakan pola-pola dan organisasi kebudayaan.
Keenam :kebudayaan dipahami sebagai hasil perbuatan
atau kecerdasan manusia.
Ketujuh:merupakan defenisi-defenisi yang tidak
lengkap dan tidak bersistem.
Alisjahbana maupun Koentjaraningrat mengakui
bahwa banyak sekali defenisi-defenisi kebudayaan yang mengacu pada suatu
disiplin ilmu tertentu, bukan saja antropologi, tetapi juga sosiologi,
filsafat, sejarah maupun kesusasteraan. Berdasarkan ilmu Antroplogi,
Koentjaraningrat mendefenisikan kebudayaan sebagai keseluruhan sistem gagasan,
tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan
milik diri manusia dengan belajar.
Ø Unsur-Unsur Kebudayaan
Unsur Kebudayaan adalah
istilah lain dari komponen-komponen pokok yang menjadi pembentuk
suatu kebudayaan.Apakah kebudayaan itu? Untuk mengetahui dan mengenal
apakah itu Kebudayaan silah
baca artikel tentang pengertian dan definisi Budaya dan
Kebudayaan di sini . Kebudayaan secara garis besar dapat di
definisikan sebagai hasil cipta, rasa dan karsa manusia yang dilakukan secara
sadar dalam kehidupan masyarakat.
· Cipta adalah kemampuan
akal pikiran yang menghasilkan ilmu pengetahuan
· Rasa adalah kemampuan indra yang mendorong manusia
unuk mengembangkan rasa keindahan yang melahirkan karya-karya seni yang agung
·Karsa adalah kehendak manusia terhadap adanya
kesempurnaan hidup, kemuliaan dan kebahagiaan
Berdasarkan pengertian dan definisi
diatas tentang kebudayaan, maka dapat diketahui bahwa secara umum kebudayaan
memiliki 7 unsur penting yang menjadi komponen pokok pembentuk kebudayaan,
yaitu:
7 unsur
kebudayaan
1. Unsur peralatan dan erlengkapan
hidup, seperti: rumah, pakaian, kendaraan, dll
2. Unsur mata pencaharian /
perekonomian, seperti pegawai, petani, buruh, dll
3. Unsur sistem kemasyarakatan, yang
meliputi: hukum, kekerabatan, perkawinan, dll
4. Unsur bahasa baik lisan maupun
tulisan yang berfungsi sebagai alat komunikasi
5. Unsur Kesenian, seperti seni tari,
seni musik , seni rupa, dll
6. unsur ilmu pengetahuan dan teknologi
7. Unsur agama dan kepercayaan
Ø Wujud Kebudayaan
Menurut J.J. Hoenigman (dalam
Koentjaraningrat, 1986), wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan,
aktivitas, dan artefak.
1.
Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang
berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai , norma-norma, peraturan, dan
sebagainya yang sifatnya abstrak ; tidak dapat diraba atau disentuh.
2. Aktivitas
(tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai
suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu.
3. Artefak
(karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang
berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam
masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan
didokumentasikan. Dan sifat nya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
Ø Orientasi Nilai Budaya
Kebudayaan melakukan banyak penyimpangan dari
desain besar yang ingin mengendalikannya. Sudah saatnya menganggap selesai
perdebatan tentang orientasi utama dan bentuk terakhir kebudayaan Indonesia.
Setiap orang secara potensial adalah pencipta kebudayaan.
(NIRWAN DEWANTO, Senjakala Kebudayaan, Yayasan Bentang Budaya 1996)
Dari pernyataan tersebut di atas, sesungguhnya kita sedang digugah untuk menyadari bahwa desain besar kebudayaan kita sedang dalam kondisi kritis. Sebagai contoh, kebudayaan tradisional yang agung (High Culture) telah terkalahkan oleh budaya modern (Dinamice Culture) yang didukung oleh sains dan teknologi. Kebudayaan yang mendunia (baca globalisasi) sekarang pun terbukti mengalami krisis karena telah gagal mensejahterakan masyarakat secara umum. Kebudayaan modern, meskipun telah banyak kemajuan di bidang sains dan teknologi, namun secara ekonomi hanya menguntungkan pihak tertentu saja, dalam hal ini kapitalislah yang diuntungkan sebagai produsen dan pemilik sumber kebudayaan modern yang cenderung mempengaruhi dan mengusai kebudayaan dunia.
(NIRWAN DEWANTO, Senjakala Kebudayaan, Yayasan Bentang Budaya 1996)
Dari pernyataan tersebut di atas, sesungguhnya kita sedang digugah untuk menyadari bahwa desain besar kebudayaan kita sedang dalam kondisi kritis. Sebagai contoh, kebudayaan tradisional yang agung (High Culture) telah terkalahkan oleh budaya modern (Dinamice Culture) yang didukung oleh sains dan teknologi. Kebudayaan yang mendunia (baca globalisasi) sekarang pun terbukti mengalami krisis karena telah gagal mensejahterakan masyarakat secara umum. Kebudayaan modern, meskipun telah banyak kemajuan di bidang sains dan teknologi, namun secara ekonomi hanya menguntungkan pihak tertentu saja, dalam hal ini kapitalislah yang diuntungkan sebagai produsen dan pemilik sumber kebudayaan modern yang cenderung mempengaruhi dan mengusai kebudayaan dunia.
Ø Perubahan Kebudayaan
Perubahan dirasakan oleh hampir semua manusia
dalam masyarakat. Perubahan dalam masyarakat tersebut wajar, mengingat manusia memiliki kebutuhan yang tidak terbatas. Kalian akan dapat melihat
perubahan itu setelah membandingkan keadaan pada beberapa waktu lalu dengan
keadaan sekarang. Perubahan itu dapat terjadi di berbagai aspek kehidupan,
seperti peralatan dan perlengkapan hidup, mata pencaharian, sistem
kemasyarakatan, bahasa, kesenian, sistem pengetahuan, serta religi/keyakinan.
Perubahan sosial merupakan bagian dari
perubahan budaya. Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagian, yang
meliputi kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat dan lainnya. Akan
tetapi perubahan tersebut tidak mempengaruhi organisasi sosial masyarakatnya.Perubahan
kebudayaan sangat terasa di Indonesia.Salah satu contoh nya adalah masuk nya
budaya asing yang masuk ke Indonesia.Hal ini mengakibatkan salah satu kebiasaan
bangsa Indonesia yang dulu sering dilakukan kini tidak lagi dilakukan.Contoh
nya adalah budaya dalam tata cara berpakaian.Dulunya dalam budaya kita
sangatlah mementingkan tata cara berpakaian yang sopan dan tertutup.Akan tetapi
akaibat masuknya budaya luar mengakibatkan budaya tersebut berubah.Sekarang
berpakaian yang menbuka aurat serasa sudah menjadi kebiasaan yang sudah melekat
erat didalam masyarakat kita.Di sisi bidang kuliner yang juga kena dampak
perubahan kebudayaan antara lain jenis-jenis makanan yang kita konsumsi juga
mulai terpengaruh budaya luar.Masyarakat sekarang lebih memilih makanan-makanan
yang berasal dari luar seperti KFC,Mc.Donald,steak,burger,dan
lain-lain.Masyarakat menganggap makanan-makanan tersebut higinis,modern,dan
praktis.Tanpa kita sadari makanan-makanan tersebut juga telah menjadi menu
keseharian dalam kehidupan kita.Hal ini mengakibatkan makin langkanya berbagai
jenis makanan tradisional.Bila hai ini terus terjadi maka tak dapat dihindarkan
bahwa anak cucu kita kelak tidak tahu akan jenis-jenis makanan tradisional yang
berasal dari daerah asal mereka.
Ø Kaitan
Manusia dan Kebudayaan
Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang
sangat erat terkait satu sama lain. Manusia di alam dunia ini mememegang peran
yang unik, dan dapat di pandang dari berbagai segi. Dalam ilmu sosial manusia
merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan
setiap kegiatan sering disebuthomo economicus (ilmu ekonomi). Manusia merupakan
makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosialofi), makhluk yang
selalu ingin memiliki kekuasaan (politik), makhluk yang berbudaya dan lain
sebagainya.
Contoh hubungan manusia
dengan kebudayaan
1. Secara
sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah : manusia sebagai
perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia,
tetapi apakah sederhana itu hubungan keduannya? Dalam sosiologi manusia dan
kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduannya
berbeda tetapi keduannya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan
kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup
manusia agar sesuai dengannya. Tampak bahwa keduannya akhirnnya merupakan satu
kesatuan. Contoh sederhana yang dapat kita lihat adalah hubungan anatara
manusia dengan peraturan – peraturan kemasyarakatnya. Pada saat awalnya
peraturan itu dibuat oleh manusia, setelah peraturan itu jadi maka yang
membuatnya harus patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri itu. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari
kebudayaan, karena kebudayaan itu merupkan perwujudan dari manusia itu sendiri.
Apa yang tercakup dalam satu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang
dari kemauaan manusia yang membuatnya. Apabila anusia melupakan bahwa
masyarakat adalah ciptaaan manusia, dia akan menjadi terasing atau telinasi.
2. Manusia dan
kebudayaan atau manusia dan masyarakat oleh karna itu memiliki hubungan
keterkaitan yang erat satu sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak bisa
lagi membedakan mana yang lebih awal muncul manusi atau
kebudayaan. Analisa terhadap keberadaan keduannya harus menyertakan
pembatasan masalah dan waktu agar analisis dapat dilakukan dengan lebih cermat.
Daftar Pustaka
(sumber : Buku MKDU Ilmu Budaya Dasar Oleh :
Widyo Nugroho, Achmad Muchji penerbit gunadarma)
http:http://neldoshinoda-linkinpark.blogspot.com/2014/03/2-manusia-dan-kebudayaan.html
0 komentar:
Posting Komentar